1.
Mendiskripsikan Masalah/Kasus Nyata Yang
Pernah Dialami Secara Mendetail Dan Sistematis
Kondisi yang Diharapkan (Seharusnya):
Untuk mata pelajaran Al-Qur'an Hadis di kelas XI di MAN 1 Lampung Timur, media pembelajaran harus mendukung tujuan pembelajaran, yaitu memahami makna ayat-ayat Al-Qur'an dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Media juga harus sesuai dengan karakteristik siswa berusia 16-17 tahun, yang sebagian besar membutuhkan gaya belajar visual dan kinestetik serta pendekatan interaktif untuk memahami materi "Tafsir Ayat-Ayat tentang Akhlak". Siswa harus diizinkan untuk berpartisipasi dalam diskusi aktif, berpikir kritis, dan mengaitkan pelajaran dengan situasi dunia nyata dalam waktu dua kali dua puluh lima menit. Semua ini harus dilakukan dalam lingkungan kelas yang menyenangkan.
Kondisi yang Terjadi:
Dalam kehidupan nyata, satu-satunya sumber pembelajaran yang digunakan adalah buku teks dan papan tulis yang digunakan dalam metode ceramah. Tidak sesuai dengan gaya belajar visual dan kinestetik siswa karena materi disampaikan secara verbal dengan penjelasan teks ayat dan tanpa aktivitas interaktif atau visualisasi. Media ini juga tidak mendukung tujuan pembelajaran karena tidak membantu siswa mengaitkan ayat dengan kehidupan sehari-hari. Meskipun ada, fasilitas teknologi seperti proyektor dan laboratorium komputer tidak digunakan. Akibatnya, hanya 30% siswa yang berpartisipasi dalam pertanyaan atau diskusi aktif, dan 65% siswa tidak mencapai KKM pada tes formatif. Siswa menjadi kurang fokus saat belajar karena suasana kelas yang bising dan panas. Selain itu, banyak waktu yang terbuang untuk penjelasan berulang.
Gap:
Media saat ini tidak mendukung gaya belajar siswa, tidak memanfaatkan fasilitas teknologi, dan tidak mendorong keterlibatan aktif siswa. Akibatnya, media tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan siswa dan tujuan pembelajaran.
2.
Mendiskripsikan Upaya Penyelesaian Yang
Sesuai Secara Strategis Dan Efektif
Media pembelajaran berbasis teknologi dibuat untuk mengatasi masalah tersebut dengan mempertimbangkan tiga elemen berikut: Aplikasi Nearpod untuk simulasi dan presentasi interaktif, dan Padlet untuk diskusi kolaboratif:
Dengan Nearpod, guru dapat membuat presentasi interaktif dengan simulasi dan kuis yang dapat diakses siswa melalui ponsel atau komputer di laboratorium dengan proyektor. Siswa dapat berkontribusi secara real-time melalui platform diskusi digital Padlet. Kedua media ini mudah digunakan, memerlukan koneksi internet dan perangkat yang ada di sekolah, dan dapat digunakan dalam waktu dua kali tiga puluh lima menit.
- Rasional dan Sesuai dengan Masalah:
Media ini dibuat untuk mengatasi ketidaksesuaian media dengan sifat siswa dan tujuan pembelajaran. Nearpod mendukung gaya belajar visual siswa dengan menawarkan visualisasi ayat-ayat Al-Qur'an bersama dengan terjemahan dan ilustrasi konteks akhlak. Fitur simulasi dan kuis interaktif juga memenuhi kebutuhan gaya belajar kinestetik. Padlet meningkatkan keterlibatan dan pemahaman siswa dengan memungkinkan mereka berbagi pemikiran tentang penerapan moral dalam kehidupan. Fasilitas teknologi sekolah yang sebelumnya kurang digunakan juga digunakan dalam media ini.
- Relevan dengan Strategi Pembelajaran:
Strategi pembelajaran berbasis introspeksi dan kolaboratif didukung oleh media ini. Nearpod menyampaikan materi awal melalui visualisasi dan simulasi, mendorong diskusi kelompok tentang makna ayat. Padlet mendorong siswa untuk berbagi ide dan berpikir bersama, mendukung tujuan pembelajaran untuk menerapkan prinsip moral dalam kehidupan sehari-hari.
3.
Mendiskripsikan hasil dari
upaya/tindakannya secara rinci dan jelas
Bentuk Keberhasilan:
Penggunaan Padlet dan Nearpod meningkatkan keterlibatan siswa dari 30% menjadi 88%. Ini ditunjukkan dengan partisipasi aktif siswa dalam simulasi, diskusi kelompok, dan kontribusi di Padlet. Hasil tes formatif menunjukkan bahwa 91% siswa mencapai KKM pada materi tafsir ayat-ayat moral, naik dari 35% sebelumnya. Siswa juga lebih baik dalam mengaitkan makna ayat dengan kehidupan sehari-hari.
Bukti Pendukung atau Perubahan yang Terjadi:
- Observasi: Catatan observasi menunjukkan bahwa siswa sangat terlibat dalam simulasi di Nearpod dan aktif berkontribusi dengan ide-ide yang relevan di Padlet.
- Hasil Kuis Nearpod: Data Nearpod menunjukkan bahwa tingkat kebenaran jawaban siswa pada kuis pasca-pembelajaran mencapai 90%, dibandingkan dengan 47% pada tes awal berbasis kertas.
- Umpan Balik Siswa: Menurut kuesioner kepuasan, 94% siswa menganggap pembelajaran lebih menarik dan lebih terkait dengan kehidupan sehari-hari.
- Dokumentasi: Foto dan tangkapan layar menunjukkan bahwa siswa aktif menggunakan ponsel untuk mengakses Nearpod dan Padlet, dan mereka dengan antusias menonton presentasi.
Kesesuaian dengan
Masalah:
Keberhasilan ini sangat masuk akal karena media Nearpod dan Padlet secara langsung mengatasi masalah ketidaksesuaian media dengan atribut siswa dan tujuan pembelajaran. Visualisasi, simulasi, dan diskusi kolaboratif meningkatkan partisipasi dan pemahaman siswa, memanfaatkan teknologi, dan mendukung tujuan pembelajaran.
4.
Mendiskripsikan Pengalaman Berharga Yang
Bisa Dipetik Dari Masalah/ Kasus Yang Dihadapi
Cara Penyelesaian Masalah melalui Pengembangan atau
Penggunaan Media Pembelajaran:
Pengalaman ini menunjukkan bahwa media interaktif seperti Nearpod dan Padlet dapat meningkatkan keterlibatan dan pemahaman siswa dengan mengakomodasi gaya belajar mereka. Proses pengembangan media memerlukan kolaborasi dengan tim IT untuk memastikan kelancaran teknis, serta analisis menyeluruh tentang karakteristik siswa, tujuan pembelajaran, dan ketersediaan fasilitas.
Antisipasi Masalah Serupa:
Untuk menghindari masalah serupa, guru harus memastikan kebutuhan siswa dan ketersediaan teknologi sebelum membuat media pembelajaran. Untuk meningkatkan kemampuan guru, diperlukan pelatihan rutin tentang penggunaan teknologi pembelajaran. Menyediakan media cadangan seperti handout interaktif dapat membantu mengantisipasi masalah teknis seperti gangguan internet atau listrik.
Peningkatan Kualitas Penanganan Masalah Belajar melalui
Penggunaan Media Pembelajaran:
Metode peningkatan kualitas memastikan bahwa media pembelajaran tetap relevan, praktis, dan mendukung tujuan pembelajaran secara optimal. Metode ini melibatkan siswa dalam merancang aktivitas pembelajaran, seperti membuat konten di Padlet, dan memanfaatkan umpan balik siswa untuk memperbaiki media secara berkala.
Posting Komentar untuk "Studi Kasus Media Pembelajaran Tidak Sesuai Karakteristik Siswa atau Tujuan Pembelajaran "