Studi Kasus MEDIA PEMBELAJARAN Guru Belum Menggunakan Media Variatif/Interaktif

Pada Kesempatan Kali ini saya akan berbagi dengan penjelasan Studi Kasus Reflektif UK PPG 2025 MASALAH MEDIA PEMBELAJARAN Guru Belum Menggunakan Media Variatif/Interaktif yang kami contohkan pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Lampung Timur, Meski ini Bukan Kondisi yang sebenarnya di Madrasah kami, akan tetapi ini dapat membantu bapak ibu dalam menghadapi Ujian Pengetahuan PPG pada Studi Kasus Reflektif

Studi Kasus MEDIA PEMBELAJARAN Guru Belum Menggunakan Media Variatif/Interaktif

1.      Mendiskripsikan Masalah/Kasus Nyata Yang Pernah Dialami Secara Mendetail Dan Sistematis

Kondisi yang Diharapkan (Seharusnya):

Pembelajaran di MAN 1 Lampung Timur pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) untuk kelas XII seharusnya menggunakan media pembelajaran yang variatif dan interaktif untuk mendukung karakteristik siswa berusia 17-18 tahun, yang memiliki gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik. Media seharusnya mendukung tujuan pembelajaran, yaitu memahami konsep "Zakat dan Haji" serta penerapannya dalam kehidupan, melalui pendekatan interaktif seperti video, simulasi, atau kuis digital. Fasilitas seperti proyektor, laboratorium komputer, dan akses internet seharusnya dimanfaatkan untuk menciptakan pengalaman belajar yang menarik, efisien dalam waktu 2x45 menit, dan mendukung lingkungan kelas yang kondusif.

Kondisi yang Terjadi:

Dalam praktiknya, guru hanya menggunakan media konvensional berupa buku teks dan papan tulis dengan metode ceramah. Tidak ada variasi media seperti video, animasi, atau alat bantu interaktif, meskipun fasilitas teknologi tersedia. Materi zakat dan haji disampaikan secara verbal tanpa visualisasi atau aktivitas interaktif, menyebabkan siswa kesulitan memahami konsep abstrak seperti perhitungan zakat atau tata cara haji. Hanya 25% siswa aktif berdiskusi atau bertanya, menunjukkan rendahnya keterlibatan. Waktu pembelajaran sering tidak efektif karena penjelasan monoton, dan lingkungan kelas yang panas memperburuk konsentrasi siswa. Hasil tes formatif menunjukkan 68% siswa tidak mencapai KKM pada materi ini.

Gap:

Terdapat kesenjangan antara kebutuhan media pembelajaran yang variatif dan interaktif dengan praktik penggunaan media konvensional yang monoton. Kurangnya variasi media menyebabkan ketidaksesuaian dengan gaya belajar siswa, rendahnya keterlibatan, dan pemahaman yang minim terhadap materi, meskipun fasilitas teknologi tersedia untuk mendukung pembelajaran yang lebih dinamis.

2.      Mendiskripsikan Upaya Penyelesaian Yang Sesuai Secara Strategis Dan Efektif

Untuk mengatasi masalah tersebut, dikembangkan media pembelajaran berbasis teknologi menggunakan aplikasi Mentimeter untuk presentasi interaktif dan Canva untuk infografis visual, dengan mempertimbangkan tiga aspek berikut:

a.        Praktis (Dapat Digunakan):

Mentimeter digunakan untuk membuat presentasi interaktif dengan fitur polling dan kuis yang dapat diakses siswa melalui ponsel atau komputer di laboratorium. Canva digunakan untuk membuat infografis visual tentang perhitungan zakat dan tata cara haji yang ditampilkan melalui proyektor. Kedua media ini mudah dioperasikan, hanya memerlukan koneksi internet dan perangkat yang tersedia di sekolah, serta dapat diimplementasikan dalam waktu 2x45 menit.

 

b.        Rasional dan Sesuai dengan Masalah:

Media ini dirancang untuk menjawab kurangnya variasi dan interaktivitas dalam pembelajaran. Infografis Canva menyajikan informasi secara visual dengan diagram dan ilustrasi yang menarik, mendukung gaya belajar visual dan auditori siswa. Mentimeter memungkinkan siswa berpartisipasi aktif melalui polling dan kuis, mendukung gaya belajar kinestetik. Media ini memanfaatkan fasilitas teknologi sekolah untuk meningkatkan keterlibatan dan pemahaman siswa.

 

c.        Relevan dengan Strategi Pembelajaran:

Media ini mendukung strategi pembelajaran berbasis diskusi dan inquiry-based learning. Infografis Canva digunakan untuk menyampaikan materi awal dan memicu diskusi kelompok tentang zakat dan haji, sementara Mentimeter digunakan untuk mengevaluasi pemahaman siswa melalui kuis interaktif dan polling real-time. Pendekatan ini relevan dengan tujuan pembelajaran untuk memahami dan mengaplikasikan konsep zakat dan haji dalam kehidupan sehari-hari.

 

3.      Mendiskripsikan Hasil Dari Upaya/Tindakannya Secara Rinci Dan Jelas

Bentuk Keberhasilan:

Penggunaan Mentimeter dan Canva meningkatkan keterlibatan siswa dari 25% menjadi 90%, ditunjukkan dengan aktifnya siswa dalam diskusi kelompok dan partisipasi dalam polling serta kuis interaktif. Hasil tes formatif menunjukkan 94% siswa mencapai KKM pada materi zakat dan haji, naik dari sebelumnya 32%. Siswa juga menunjukkan pemahaman yang lebih baik tentang perhitungan zakat dan tata cara haji.

Bukti Pendukung atau Perubahan yang Terjadi:

·    Observasi: Catatan observasi menunjukkan siswa antusias berdiskusi berdasarkan infografis Canva dan aktif berpartisipasi dalam polling Mentimeter.

·         Hasil Kuis Mentimeter: Data dari Mentimeter menunjukkan tingkat kebenaran jawaban siswa mencapai 91% pada kuis pasca-pembelajaran, dibandingkan 45% pada tes awal berbasis kertas.

·         Umpan Balik Siswa: Kuesioner kepuasan menunjukkan 93% siswa merasa pembelajaran lebih menarik, mudah dipahami, dan relevan dengan kehidupan sehari-hari.

·   Dokumentasi: Foto dan tangkapan layar pembelajaran menunjukkan siswa aktif menggunakan ponsel untuk Mentimeter dan memperhatikan infografis Canva dengan antusias.

 

Kesesuaian dengan Masalah:

Keberhasilan ini sangat masuk akal karena media Mentimeter dan Canva secara langsung mengatasi masalah kurangnya variasi dan interaktivitas. Infografis visual dan fitur interaktif meningkatkan keterlibatan, memanfaatkan fasilitas teknologi, dan mendukung pemahaman materi yang kompleks, sesuai dengan gaya belajar siswa dan tujuan pembelajaran.

4.      Mendiskripsikan pengalaman berharga yang bisa dipetik dari masalah/ kasus yang dihadapi

Cara Penyelesaian Masalah melalui Pengembangan atau Penggunaan Media Pembelajaran:
Pengalaman ini menunjukkan bahwa penggunaan media variatif dan interaktif seperti Mentimeter dan Canva dapat mengubah pembelajaran menjadi lebih dinamis dan efektif. Proses pengembangan media memerlukan analisis kebutuhan siswa dan pemetaan fasilitas teknologi, serta kolaborasi dengan tim IT sekolah untuk memastikan kelancaran implementasi.

Antisipasi Masalah Serupa:

Untuk mencegah masalah serupa, guru perlu merancang RPP yang mengintegrasikan berbagai media interaktif secara konsisten. Pelatihan rutin tentang penggunaan teknologi pembelajaran diperlukan untuk meningkatkan kompetensi guru. Menyiapkan media cadangan seperti handout visual dapat mengantisipasi kendala teknis, seperti gangguan internet atau listrik.

Peningkatan Kualitas Penanganan Masalah Belajar melalui Penggunaan Media Pembelajaran:
Strategi peningkatan kualitas mencakup melibatkan siswa dalam merancang aktivitas pembelajaran (misalnya, membuat pertanyaan untuk Mentimeter), mengintegrasikan media variatif dalam perencanaan pembelajaran, dan memanfaatkan umpan balik siswa untuk memperbaiki media secara berkala. Pendekatan ini memastikan media pembelajaran tetap relevan, interaktif, dan mendukung tujuan pembelajaran secara optimal.

Posting Komentar untuk "Studi Kasus MEDIA PEMBELAJARAN Guru Belum Menggunakan Media Variatif/Interaktif "