Studi Kasus Masalah Strategi Pembelajaran (Pembelajaran bersifat satu arah dan kurang kontekstual)

Pada kesempatan ini, kami akan membahas studi kasus reflektif tentang masalah strategi pembelajaran dengan tema pembelajaran satu arah dan kurang kontekstual. Kami akan memberikan contohnya dari Madrasah Aliyah Negeri 1 Lampung Timur. Semoga diskusi ini dapat membantu bapak ibu dalam menjawab soal penelitian kasus PPG Daljad 2025.

Studi Kasus Masalah Strategi Pembelajaran (Tema Pembelajaran bersifat satu arah dan kurang kontekstual)


1.       Mendiskripsikan Masalah/Kasus Nyata Yang Pernah Dialami Secara Mendetail Dan Sistematis

Di kelas X MAN 1 Lampung Timur pada tahun ajaran 2024/2025, saya menghadapi banyak masalah saat mempelajari mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). Strategi pembelajaran satu arah dan tidak kontekstual adalah salah satu masalah yang saya hadapi.. Kondisi yang diharapkan adalah Pembelajaran PPKn interaktif melibatkan siswa dan menghubungkan materi dengan kehidupan sehari-hari di Lampung Timur. Ini memungkinkan siswa untuk memahami secara mendalam nilai-nilai kewarganegaraan dan Pancasila serta mengaplikasikannya dalam konteks lokal. Diharapkan siswa memiliki kemampuan untuk berpikir kritis, menganalisis masalah sosial, dan berbicara. Kondisi yang terjadi menunjukkan bahwa pembelajaran difokuskan pada ceramah dan guru menjelaskan materi dari buku teks tanpa berhubungan dengan masalah lokal seperti konflik sosial atau budaya Lampung. Siswa hanya mengerjakan dan mencatat soal-soal tertulis. Akibatnya, mereka tidak terlibat, tidak termotivasi, dan hanya memahami hafalan. Gap Tidak ada interaksi dua arah, materi tidak terkait dengan konteks lokal, dan keterampilan berpikir kritis yang kurang. Hal ini ditunjukkan oleh nilai rata-rata kelas sebesar 62, yang berada di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 75, dan tingkat partisipasi siswa dalam diskusi yang hanya 20%, yang menunjukkan bahwa banyak siswa tampak pasif dan mudah terlepas dari fokus.

 

2.       Mendiskripsikan Upaya Penyelesaian Yang Sesuai Secara Strategis Dan Efektif

Saya menggunakan strategi pembelajaran berbasis pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning, atau CTL), yang didukung oleh media pembelajaran interaktif, untuk mengatasi masalah pembelajaran satu arah dan kurang kontekstual. Praktis: SSalah satu contoh kasus yang dirancang untuk dipelajari adalah "Penerapan Nilai Pancasila dalam Penyelesaian Konflik Adat di Lampung Timur". Untuk memastikan kerja sama yang seimbang, hasil asesmen awal digunakan untuk membagi siswa ke dalam kelompok heterogen. Setiap kelompok diminta untuk menganalisis kasus melalui diskusi, riset sederhana (misalnya, melakukan wawancara dengan orang-orang melalui panduan online), dan penyusunan solusi melalui presentasi dan media visual seperti infografis. Saya menggunakan media pembelajaran seperti video dokumenter tentang budaya Lampung yang diambil dari sumber yang dapat dipercaya, seperti kanal YouTube Kemendikbud, dan alat bantu Canva untuk membuat infografis interaktif. Untuk mendorong siswa untuk memikirkan dan menganalisis secara kritis, Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) memiliki pertanyaan terbuka. Rasional dan sesuai dengan masalah: Metode CTL dipilih karena relevansinya untuk menghubungkan materi dengan konteks kehidupan siswa, mendorong pembelajaran yang bermakna, dan mengatasi sifat satu arah dengan melibatkan siswa secara aktif. Relevan dengan strategi pembelajaran: Sesuai dengan tujuan pembelajaran PPKn, pendekatan ini relevan karena memanfaatkan masalah lokal untuk meningkatkan keterlibatan siswa, meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kerja tim, dan meningkatkan konteks pembelajaran.

 

3.       Mendiskripsikan Hasil Dari Upaya/Tindakannya Secara Rinci Dan Jelas

Keberhasilan penggunaan Strategi Pembelajaran: Dinamika kelas menjadi lebih interaktif dan kontekstual berkat penggunaan CTL dengan media interaktif seperti video dokumenter dan infografis. Siswa memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari melalui video tentang budaya Lampung, dan infografis yang mereka buat meningkatkan kreativitas dan kemampuan untuk menyusun data. LKP dengan pertanyaan terbuka mendorong diskusi dan pemikiran kritis. Bukti pendukung atau perubahan yang terjadi: Dalam penilaian formatif, 88% siswa mampu membuat analisis kasus yang relevan dengan konteks lokal, seperti cara menyelesaikan konflik adat dengan menggunakan sila keempat Pancasila sebagai dasar. Melebihi KKM, nilai rata-rata kelas meningkat dari 62 menjadi 83. Partisipasi siswa dalam diskusi meningkat menjadi 80%, dan siswa yang sebelumnya pasif sekarang aktif mengemukakan pendapat dan membantu kelompok. Melalui infografis dan simulasi solusi, seperti sketsa dialog mediasi antarwarga, hasil presentasi kelompok menunjukkan kreativitas. Karena ketertarikan siswa terhadap pembelajaran yang berkaitan dengan kehidupan mereka, tingkat kehadiran siswa meningkat dari 85% menjadi 97%. Masuk akal dan sesuai dengan masalah: Pendekatan CTL mengatasi sifat satu arah dengan melibatkan siswa secara aktif dan membuat pembelajaran relevan melalui konteks lokal. Media interaktif mendukung pemahaman yang lebih mendalam dan mendorong siswa untuk berpartisipasi. Ini membuat keberhasilan ini logis.

 

4.       Mendiskripsikan pengalaman berharga yang bisa dipetik dari masalah/ kasus yang dihadapi

Cara penyelesaian masalah melalui pengembangan atau penggunaan Strategi Pembelajaran: Dalam pengalaman ini, saya menemukan bahwa metode kontekstual yang didukung oleh media interaktif seperti video dan infografis dapat mengubah pembelajaran satu arah menjadi interaktif dan bermakna. Ketika isu lokal digunakan sebagai bahan pembelajaran, relevansi dan keterlibatan siswa meningkat. Antisipasi masalah serupa: Untuk menghindari masalah serupa, saya akan mengembangkan bank media pembelajaran berbasis konteks lokal, seperti video dokumenter atau studi kasus berbasis budaya Lampung, dan secara teratur melakukan asesmen diagnostik untuk memahami latar belakang dan kebutuhan siswa. Untuk tetap relevan dan interaktiv, saya akan menggunakan teknologi seperti platform Canva atau aplikasi pembelajaran daring. Peningkatan kualitas penanganan masalah belajar: Pengalaman ini memperkuat pemahaman saya bahwa strategi pembelajaran berbasis teknologi dan kontekstual dapat dengan efektif mengatasi hambatan belajar. Saya telah belajar bagaimana menjadi lebih peka terhadap kebutuhan siswa, lebih fleksibel dalam mengatur strategi, dan lebih proaktif dalam menggabungkan sumber daya lokal dan teknologi untuk membuat pembelajaran yang menarik, interaktif, dan mendalam. Selain itu, langkah lanjutan untuk meningkatkan kompetensi profesional saya akan menjadi kolaborasi dengan rekan guru untuk berbagi praktik terbaik.

Posting Komentar untuk "Studi Kasus Masalah Strategi Pembelajaran (Pembelajaran bersifat satu arah dan kurang kontekstual)"